Identifikasi Komparasi Tipologi Rumah Berdasarkan Stratifikasi Sosial Warga Polaman, Kalirejo-Lawang

  • Fifi Damayanti Universitas Tribhuwana Tunggadewi
  • Diana Ningrum Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Keywords: identify, typological comparisons, ocial stratification

Abstract

Abstrak

Perwujudan kebudayaan dapat berupa tingkah laku, alat hidup, bahasa, agama, kesenian, organisasi sosial, dan lain-lain, yang dihasilkan untuk membantu orang dalam kehidupan sosial. Desa Polaman merupakan salah satu kawasan budaya Kalirejo-Lawang, berada di daerah pegunungan yang subur serta memiliki banyak situs budaya, seni dan sejarah. Situs-situs ini mayoritas terkait dengan kelestarian alam. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan identifikasi komparasi tipologi rumah berdasarkan stratifikasi sosial yang ditinjau dari tingkat kekuasaan, kehormatan, ditinjau dari kekayaan. Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan identifikasi komparasi tersebut adalah metode penelitian kualitatif yakni fenomenologi. Data identifikasi pada penelitian didapatkan dalam dua keknik pengumpulan data, yakni Observasi atau pengamatan serta wawancara mendalam atau depth interview terhadap responden yaitu warga, tokoh masyarakat, dan aparat desa Polaman. Dari hasil pengumpulan data secara kualitatif tersebut memperlihatkan bahwa tetua/sesepuh desa berada pada puncak kedudukan Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek kehormatan sesepuh desa berada pada puncak/kedudukan tertinggi. Hal ini terlihat dalam semua kegiatan dan ritual budaya di desa Polaman, warga memberikan penghormatannya pada sesepuh desa. Tetua desa biasanya memainkan peran penting dalam setiap ritual budaya. Sedangkan ditinjau dari segi tipologi hunian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kehormatan tidak serta merta memberikan perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa tipologi hunian yang dimiliki perangkat desa, sesepuh desa tidak jauh berbeda dengan tipologi hunian warga biasa. Perbedaan pada tipologi hunian hanya terlihat dalam material digunakan untuk pintu dan jendela, bahan atap dan dekorasi. Sedangkan ditinjau dari dimensi kekayaannya, masyarakat Polaman merupakan kelompok masyarakat yang homogeny, yakni kelompok masyarakat yang perbedaan tingkat kekayaannya tidak menonjol. Selain itu jenis profesi yang digeluti warga berpengaruh kecil terhadap tipologi rumah.

 

Abstract

The embodiment of culture can be in the form of behavior, tools of life, language, religion, art, social organization, etc., which are produced to help people in social life. Polaman Village is one of the cultural areas of Kalirejo-Lawang, located in a fertile mountainous area and has many cultural, artistic, and historical sites. These sites are mostly related to nature conservation. This study was conducted with the aim of identifying comparative typologies of houses based on social stratification in terms of the level of power, honor, in terms of wealth. The research method used to identify these comparisons is qualitative, namely phenomenology. Identification data in this study were obtained through two data collection techniques, namely observation and in-depth interviews with respondents, namely residents, community leaders, and Polaman village officials. The results of qualitative data collection show that village elders/elders are at the top of the position. Qualitative research results show that from the aspect of honor, village elders are at the top/highest position. This can be seen in all cultural activities and rituals in Polaman village, residents pay their respects to the village elders. Village elders usually play an essential role in every cultural ritual. Meanwhile, in terms of occupancy typology, it can be concluded that the level of honor does not necessarily provide a significant difference. This means that the typology of housing owned by village officials, and village elders, is not much different from the housing typology of ordinary residents. Differences in residential typology are only seen in the materials used for doors and windows, roofing materials, and decorations. Meanwhile, in terms of the dimensions of wealth, the Polaman people are a homogeneous group of people, namely groups of people whose differences in the level of wealth are not prominent. In addition, the type of profession that residents are involved in has little effect on the typology of the house.

Keyword: identify; typological comparisons; social stratification

References

[1] Y.-F. Tuan, Space and Place, The Anthropology of Architecture in South-East Asia. Singapore: Kyodo Printing, 1977.
[2] J. M. Laurenz, Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Grasindo, 2004.
[3] I. Sasongko, “Pembentukan Struktur Ruang Permukiman Berbasis Budaya (Studi Kasus: Desa Payung – Lombok Tengah),” Dimens. Tek. Arsit., vol. 33, no. 1, pp. 1–8, 2005.
[4] I. Nurjannah, “Elemen-elemen Lingkungan pada kelurahan Puunggaloba dan Benu-Benua Kendari (Menurut Peta Kognitif Penghuni Lingkungan),” Metropilar, vol. 11, no. 1, pp. 162–172, 2013.
[5] P. B. Horton and C. L. Hunt, Sosiologi. Jakarta: Erlangga, 1999.
[6] S. Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
[7] Raharjo, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004.
[8] K. Sunarto, Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993.
[9] L. . Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
[10] M. Hajaraoh, Paradigma, Pendekatan, dan Metode Penelitian Fenomenologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.
[11] J. W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Published
2023-02-28