Pembuatan Kertas Dari Bambu Petung Menggunakan Bleaching Tank

  • Margaretha Permatasari Tuto Program Studi Teknik Kimia Universitas Tribhuwana Tunggadewi
  • Susy Yuniningsih Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Keywords: Kertas, Bambu Petung, Bleaching Tank

Abstract

Dewasa ini kebutuhan akan kertas di dunia mencapai ± 349 juta ton per tahun dan kebutuhan kertas di Indonesia mencapai ± 8,9 juta ton per tahun. Bertambahnya kebutuhan akan kertas maka produksi kertas di Indonesia juga harus ditingkatkan. Pra rancang pabrik kertas ini dirancang dengan kapasitas 8.500 ton/tahun di Kabupaten Bondowoso pada tahun 2024, dengan  pertimbangan mendekati sumber bahan baku yaitu bambu petung. Bahan baku bambu petung mengandung selulosa yang mana merupakan bahan baku pembuatan pulp. Pabrik ini beroperasi selama 300 hari dalam setahun berdasarkan produksi 24 jam atau satu hari. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan kertas dari bambu petung adalah proses organosolvent acetocell, yang terdiri dari beberapa tahan seperti pretreatment, pemasakan untuk menghilangkan kandungan lignin pada bambu petung dengan menambahkan larutan CH3COOH 90% pada suhu 170℃ dengan tekanan 7,6 atm. Selanjutnya pada proses pemutihan dengan bantuan H2O2 2,5% dan NaOH 1,25% pada temperatur 70℃ dan pada tekanan 1 atm, dan tahap post-treatment yang mana membentuk gulungan kertas. Alat proses yang digunakan yaitu Bleaching tank yang berfungsi  mereaksikan campuran pulp dengan H2O2 dan NaOH sebagai pemutih kertas sekaligus pemisah lignin dengan kapasitas 3.933,0336 kg/jam. Hasil evaluasi ekonomi Return of Infesment (ROIBT) 97%, (ROIAT) 88%, Pay Out Time sebesar 10,8 bulan, Break Event Point (BEP) 41,08% dan Shut Down Point (SDP) 23%, Internal Rate of Return (IRR) 23,11%.    

References

[1] Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, “Pasar Kertas Domestik Terbuka,” p. 2013, 2020,[Online].Available:https:// kemenperin. go. id/ artikel/ 7793/ pasar-domestik - terbuka
[2] Z. S. Arfenti and F. H. Sofia, “Pabrik Pulp Dari Bambu Petung ( Dendrocalamus asper) Dengan Proses Acetocell” ,2015.
[3] A. Putra Jaya, “Arah Pengembangan Bambu Di Kabupaten Ngada: Tinjauan Literatur,” J. Anal. Kebijak. Kehutan.,vol. 18, nomor2,pp. 79–89, 2021,doi: 10.20886/ jakk.2021.18.2.79-89.
[4] E. Fatriasari, W. & Hermiati, “Analysis of Fiber Morphology and Physical - Chemical Properties of Six Species of Bamboo as Raw Material for Pulp and Paper,” J. Ilmu dan Teknol.Has.Hutan, vol. 1, no. 2, pp. 67–73, 2008, [Online]. Available:https://data.lipi.go.id/dataset. x html? persistentId = hdl: 20. 500. 12690/ RIN /INXUSC&versi = 1. 0
[5] K. M. Hougen, Olaf A.; Watson, “Chemical Process Principles (Kinetics and Catalysis Part 3),” p. 1107, 1947.
[6] D. Q. Kern, “Procces Heat Transfer.” pp. 820–845, 1965.
Published
2023-08-14