Analisis Kelarutan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong dengan Penambahan Variasi Gliserol, Selulosa Jerami Padi, dan Kitosan
Abstract
Plastic waste can cause environmental pollution because it does not decompose easily and takes a long time to decompose completely in the soil along with decomposing organisms. Bioplastics can be made to solve the plastic problem. Environmentally friendly plastics such as bioplastics are made from renewable natural raw materials that can be biodegraded such as cellulose and starch. Bacteria can decompose plastic into water and carbon dioxide, thereby reducing inorganic waste pollution, especially plastic. One of the advantages of using natural raw materials in plastic production is that they are renewable natural resources. The raw material used in this research is cassava peel starch, where bioplastics are produced using three different treatments by adding cellulose and glycerol and increasing the volume of glycerol. The bioplastic analysis carried out was a bioplastic solubility test in water. Where the best solubility test results were obtained for bioplastics from cassava peel starch and glycerol when adding 8 ml of glycerol with a value of 41.37%. In bioplastics from cassava peel starch and rice straw cellulose, 6 ml of glycerol is added, namely 31.18%. Meanwhile, bioplastics from cassava peel starch and chitosan include the addition of 4 ml of glycerol, namely 28%.
Abstrak
Sampah plastik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena tidak mudah terurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai sepenuhnya di dalam tanah bersama organisme pembusuknya. Bioplastik dapat dibuat untuk mengatasi masalah plastik. Plastik ramah lingkungan seperti bioplastik terbuat dari bahan baku alami yang terbarukan yang dapat terbiodegradasi seperti selulosa dan pati. Bakteri dapat menguraikan plastik menjadi air dan karbon dioksida, sehingga mengurangi polusi sampah anorganik, terutama plastik. Salah satu keuntungan penggunaan bahan baku alami dalam produksi plastik adalah karena merupakan sumber daya alam yang terbarukan. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah pati kulit singkong, dimana bioplastik diproduksi dengan tiga perlakuan berbeda dengan menambahkan selulosa dan gliserol serta meningkatkan volume gliserol. Analisis bioplastik yang dilakukan adalah uji kelarutan bioplastik dalam air. Dimana hasil uji kelarutan terbaik yang diperoleh pada bioplastik dari pati kulit singkong dan gliserol adalah pada penambahan gliserol 8 ml dengan nilai 41,37%. Pada bioplastic dari pati kulit singkong dan selulosa jerami padi adalah pada penambahan gliserol 6 ml yaitu 31,18%. Sedangkan pada bioplastik dari pati kulit singkong dan kitosan adalah pada penambahan gliserol 4 ml yaitu 28%.
References
S. Sunardi, Ph.D., Y. Susanti, and K. Mustikasari, “Sintesis Dan Karakterisasi Bioplastik Dari Pati Ubi Nagara Dengan Kaolin Sebagai Penguat,” J. Ris. Ind. Has. Hutan, vol. 11, no. 2, p. 65, 2020, doi: 10.24111/jrihh.v11i2.5084.
Dwina Angga, Amri Idral, and Irdoni, “Sintesis Bioplastik Berbahan Dasar Pati Jagung dengan Penambahan Filler Selulosa Serat Daun Nanas (Ananas cosmosus) 1) Angga Dwina Putra, 2) Idral Amri, 2) Irdoni,” Jom Fteknik, vol. 6, pp. 1–8, 2019.
C. A. Prameswari, A. R. Prembayun, and ..., “Sintesis Plastik Biodegradable dari Pati Kulit Singkong dan Kitosan Kulit Larva Black Soldier Fly dengan Penambahan Polyethylene glycol sebagai Plasticizer,” J. Pendidik. …, vol. 6, no. 2019, pp. 4454–4461, 2022, [Online]. Available: https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/3559
R. A. Mudaffar, “Karakteristik Edible Film Dari Limbah Kulit Singkong Dengan Penambahan Kombinasi Plasticizer Serta Aplikasinya Pada Buah Nanas Terolah Minimal,” J. TABARO Agric. Sci., vol. 4, no. 2, p. 473, 2021, doi: 10.35914/tabaro.v4i2.669.
A. N. C. Saputro and A. L. Ovita, “Sintesis Dan Karakterisasi Bioplastik dari Kitosan-Pati Ganyong (Canna edulis),” J. Kim. dan Pendidik. Kim., vol. 2, no. 1, pp. 13–21, 2017.
R. Pratiwi, D. Rahayu, and M. I. Barliana, “Pemanfaatan Selulosa Dari Limbah Jerami Padi (Oryza sativa) Sebagai Bahan Bioplastik,” Indones. J. Pharm. Sci. Technol., vol. 3, no. 3, p. 83, 2016, doi: 10.15416/ijpst.v3i3.9406.
S. Purnavita, D. Y. Subandriyo, and A. Anggraeni, “Penambahan Gliserol terhadap Karakteristik Bioplastik dari Komposit Pati Aren dan Glukomanan,” Metana, vol. 16, no. 1, pp. 19–25, 2020, doi: 10.14710/metana.v16i1.29977.
A. Inayah and H. Kusumayanti, “Optimasi Efektivitas Gliserol Dan Kitosan Dalam Pembuatan Plastik Biodegradable Dari Pemanfaatan Biji Durian Dengan Metode Inversi Fasa,” J. Keteknikan Pertan. Trop. dan Biosist., vol. 10, no. 1, pp. 66–73, 2022, doi: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.01.08.
S. Dan et al., “Anugerah Rifaldi 1 , Irdoni Hs 2 , Bahruddin 2,” Sifat Dan Morfol. Bioplastik Berbas. Pati Sagu Dengan Penambahan Fill. Clay Dan Plast. Gliserol, pp. 1–7, 2009.
A. Alfian et al., “Pembuatan Edible Film dari Pati Kulit Singkong Menggunakan Plasticizer Sorbitol dengan Asam Sitrat Sebagai Crosslingking Agent (Variasi Penambahan Karagenan dan Penambahan Asam Sitrat),” J. Inov. Proses, vol. 5, no. 2, pp. 46–56, 2020.